dr. Dije, Sp.OG, M.Kes || 2024-04-14
Apakah Anda khawatir tentang keluarnya flek saat hamil? Keluarnya flek dari vagina biasa terjadi selama trimester pertama kehamilan, dan meskipun biasanya tidak berbahaya, penting bagi Bunda untuk mengetahui penyebabnya.
Sepenuhnya baca artikel ini, Bun, tentang penyebab dan pengobatan flek kehamilan.
Banyak Jenis Flek saat Hamil !
Munculnya bercak darah dari vagina yang disebut flek kehamilan biasanya berwarna merah muda, merah cerah, atau coklat tua. Terkadang, mereka juga dapat mengeluarkan gumpalan darah atau darah merah segar.
Flek ini dapat terjadi kapan saja, mulai dari saat hamil hingga setelah kelahiran. Studi menunjukkan bahwa 15–20 persen ibu hamil mengalami flek pada trimester pertama kehamilan. Studi menunjukkan bahwa bercak terlihat paling sering pada minggu keenam dan ketujuh. Flek tidak selalu menandakan keguguran atau masalah kehamilan.
Faktor-faktor berikut dapat menyebabkan flek kehamilan:
1. Pendarahan Implantasi
Penyebab flek saat hamil muda adalah embrio yang menempel di dinding rahim. Kondisi ini biasanya muncul antara enam dan dua belas hari setelah pembuahan, dan ini merupakan gejala kehamilan yang normal.
Dalam kebanyakan kasus, flek akan berwarna merah muda atau coklat tua. Tidak seperti haid, flek biasanya hanya menimbulkan bercak. Setelah implantasi, pendarahan dapat terjadi selama beberapa jam atau hingga tiga hari, dan akan berhenti sendiri.
2. Perubahan Serviks
Salah satu perubahan hormon yang dapat terjadi selama kehamilan adalah perubahan pada hormon di leher rahim, yang biasanya menyebabkan flek, yang tidak perlu dikhawatirkan.
3. Infeksi Serviks
Infeksi pada serviks juga bisa menyebabkan flek saat kehamilan, dan gejala lain seperti nyeri, bengkak, merah, dan iritasi pada vagina biasanya muncul di trimester pertama kehamilan, Bun, dan harus segera dikonsultasikan dengan dokter.
4. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah penyebab lain flek kehamilan. Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim. Kehamilan ektopik biasanya disertai dengan gejala lain, seperti nyeri di perut atau panggul, pusing, hingga pingsan.
Jika Bunda mengalami gejala ini, segera konsultasikan ke dokter. Hamil ektopik biasanya terjadi selama dua belas minggu kehamilan.
5. Hamil Anggur
Hamil anggur adalah kondisi yang sangat langka di mana jaringan abnormal muncul di dalam rahim. Gejalanya, selain flek, termasuk muntah dan mual yang parah, serta pembesaran rahim yang cepat.
6. Keguguran
Hampir setiap ibu hamil mengalami pendarahan atau flek sebelum keguguran. Sebagian besar keguguran muncul pada minggu ketiga belas kehamilan.
Biasanya, flek berwarna coklat atau merah cerah dan disertai dengan nyeri di area perut bagian bawah, lendir vagina berwarna putih atau merah muda, kram atau kontraksi, dan keluarnya gumpalan atau jaringan dari vagina.
Jika Bunda berpikir flek adalah akibat keguguran, segera temui dokter!
7. Plasenta Previa
Plasenta previa juga dapat menyebabkan flek saat hamil. Kondisi ini terjadi ketika plasenta sangat rendah, bahkan menutupi jalan lahir secara keseluruhan atau sebagian.
Plasenta previa meningkatkan kemungkinan ibu hamil melahirkan bayi sebelum 37 minggu.
8. Solusio Plasenta
Hal ini sering terjadi pada ibu hamil dalam trimester kedua atau ketiga kehamilan. Ini terjadi ketika plasenta terlepas dari rahim sebelum atau selama persalinan.
Baik ibu maupun bayi sangat rentan terhadap solusi plasenta. Nyeri perut, nyeri punggung, dan keluarnya gumpalan darah atau flek dari vagina adalah tanda-tanda solusio plasenta.
Solusio plasenta lebih mungkin terjadi pada ibu hamil yang mengalami cedera traumatis, memiliki riwayat tekanan darah tinggi, atau pernah mengalami komplikasi kehamilan seperti infeksi rahim, masalah tali pusat, atau jumlah cairan ketuban yang berlebihan.
9. Plasenta Akreta
Plasenta akreta adalah kondisi yang terjadi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim, menyebabkan flek selama kehamilan. Ibu dengan riwayat operasi caesar berisiko mengalami kondisi ini, tetapi sangat jarang terjadi.
10. Robek pada Rahim
Mungkin ada robekan pada rahim yang menyebabkan flek saat hamil. Ini dapat terjadi jika Benda pernah menjalani operasi caesar sebelumnya dan menyebabkan bahaya bagi ibu dan janinnya. Operasi darurat diperlukan untuk menyembuhkan robekan ini.
11. Tanda Mau Melahirkan
Di trimester ketiga kehamilan, munculnya flek di vagina beberapa hari sebelum persalinan, biasanya berwarna coklat atau merah. Namun, jika tanda-tanda ini muncul sebelum 37 minggu kehamilan, segera hubungi dokter Anda karena Bunda mungkin melahirkan bayi sebelum waktunya.
Bunda perlu melakukan pemeriksaan vagina atau panggul, pemeriksaan dengan USG, atau tes darah untuk mengetahui tingkat hormon.
Oleh karena itu, ibu harus menghindari mendiagnosis flek sendiri dan langsung berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, Bunda dapat menggunakan Kalkulator Kehamilan untuk menghitung usia kehamilannya dan melihat perkembangan janinnya dari minggu ke minggu.
Cara Mengatasi Flek Saat Hamil
Untuk mengobati flek saat hamil, Bunda perlu menjalani pemeriksaan terlebih dahulu. Namun, pengobatan paling umum untuk flek adalah dengan istirahat yang cukup. Selain itu, berikut adalah beberapa langkah mudah yang bisa Bunda lakukan di rumah.
- Memperbanyak minum air putih.
- Membatasi aktivitas fisik.
- Menghindari mengangkat beban yang berat.
- Memperbanyak waktu istirahat di tempat tidur.
- Tidak berhubungan seksual jika sedang mengalami flek.
Jika Anda mengalami flek kehamilan, kenakan pembalut agar Bunda dapat melihat apakah ada flek merah muda, coklat, atau merah muda lainnya.
Jangan lupa untuk memeriksa jumlah flek yang keluar dan apakah ada gumpalan. Setelah itu, untuk mendapatkan perawatan yang tepat, konsultasikan ke spesialis.
Jika ibu mengalami salah satu gejala ini, mereka harus waspada.
- Nyeri hebat atau kram di bagian bawah perut.
- Perdarahan hebat.
- Keluar gumpalan dari vagina.
- Pusing dan pingsan.
- Demam tinggi atau menggigil.