dr. Deka, Sp.OG, M.Kes || 2024-04-12
Bahkan sebelum bayi lahir, pencegahan stunting harus dimulai sejak dini. Seperti yang diketahui, stunting adalah kondisi balita yang gagal tumbuh karena kekurangan gizi. Karena itu, ibu harus mendapatkan asupan gizi yang diperlukan selama kehamilan, salah satunya adalah asam folat. Bagaimana sebetulnya asam folat membantu mencegah stunting? Ketahui selengkapnya dalam ulasan selanjutnya.
Apakah Asam Folat Berpotensi Mencegah Stunting?
Menurut laman WHO, stunting adalah gangguan pertumbuhan anak yang ditandai dengan tinggi badan di bawah standar. Janin yang kekurangan nutrisi selama kehamilan akan berisiko lahir dengan tubuh kecil dan tumbuh menjadi balita bertubuh pendek, yang dapat menyebabkan stunting.
Dengan menjaga asupan nutrisi yang baik selama kehamilan, ibu dapat mencegahnya. Studi dari Science Direct menunjukkan bahwa mengkonsumsi suplemen yang mengandung zat besi, asam folat, dan vitamin B9 selama kehamilan dapat membantu mengurangi kemungkinan anak yang akan menderita stunting.
Sebuah survei terhadap lebih dari 3000 anak di Nepal menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengkonsumsi suplemen asam folat atau vitamin B9 secara teratur memiliki anak yang lebih baik dalam pertumbuhan dan tidak stunting. Tumbuh sel, pembentukan DNA, dan perkembangan otak janin semua dipengaruhi oleh vitamin ini.
Konsumsi folat dapat mengurangi risiko stunting selama enam bulan pertama kehamilan. Namun, perlu diingat bahwa kekurangan vitamin B9 dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak, gangguan proses belajar, dan peningkatan risiko infeksi. Akibatnya, untuk mengurangi risiko stunting selama kehamilan, sangat penting untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup.
Kebutuhan Asam Folat untuk Ibu Hamil
Untuk memainkan peran penting dalam perkembangan embrio, ibu hamil memerlukan asupan folat yang cukup.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, wanita hamil memerlukan 600 hingga 1000 mg vitamin B9 setiap hari. Ibu dapat mendapatkan lebih banyak folat dengan mengonsumsi suplemen vitamin B9 atau dengan mengonsumsi makanan alami yang mengandung vitamin satu ini.
Sumber Asam Folat untuk Ibu Hamil
Meskipun banyak makanan mengandung vitamin B9 secara alami, perlu diingat bahwa saat makanan dimasak, kandungannya dapat mudah dihancurkan karena larut dalam air. Cara terbaik untuk mendapatkan vitamin B9 sepenuhnya dari makanan adalah dengan memasaknya sebentar atau memakannya secara mentah.
Beberapa makanan yang mengandung vitamin ini termasuk brokoli, kubis, kembang kol, dan selada; jamur; ubi; buah-buahan seperti alpukat, jeruk bali, jeruk, beri, dan pisang; kacang-kacangan seperti buncis, kacang kedelai, kacang merah, dan kacang hijau; telur; dan jus apel dan jeruk.
Nutrisi Penting untuk Mencegah Stunting Saat Hamil
Untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi selama di dalam kandungan, wanita hamil memerlukan nutrisi penting lainnya selain asam folat. Beberapa nutrisi penting berikut juga membantu mencegah stunting selama kehamilan. Makanan yang harus dikonsumsi ibu hamil termasuk:
1. Potein
Selama masa kehamilan, ibu hamil membutuhkan antara 60 dan 90 gram PROTEIN setiap hari untuk membantu pertumbuhan jaringan janinnya.
Makanan hewani, seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut, adalah sumber protein yang sangat baik bagi ibu untuk dikonsumsi. Selain itu, ibu dapat memperolehnya dari tumbuh-tumbuhan seperti biji-bijian, kacang-kacangan, tahu, tempe, dan sebagainya.
2. Zat Besi
Untuk membuat hemoglobin, bagian sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, zat besi diperlukan. Ibu dapat merasa lelah dan lebih rentan terhadap infeksi jika kebutuhan zat besi mereka tidak terpenuhi.
Resiko melahirkan bayi sebelum waktunya juga dapat meningkat. Akibatnya, ibu harus memenuhi kebutuhan zat besi sebanyak 26 mg setiap hari. Makanan seperti daging merah, ikan, telur, dan kacang-kacangan dapat mengandung zat besi.
3. Kalsium
Kalsium adalah nutrisi lain yang perlu diperhatikan selain nutrisi yang telah disebutkan sebelumnya. Kalsium diperlukan ibu hamil dan janin untuk memperkuat tulang dan gigi, menjaga irama jantung yang normal, membantu pembekuan darah bayi, dan mengurangi risiko stunting saat lahir.
Wanita hamil harus mendapatkan sekitar 1000–1600 mg kalsium setiap hari. Makanan seperti susu, keju, yoghurt, dan ikan teri adalah sumber kalsium yang baik; namun, jika janin tidak mendapatkan cukup kalsium dari makanannya, janin akan mengambilnya dari tulang ibunya.
Dengan memahami peran asam folat dan kebutuhan nutrisi yang diperlukan selama kehamilan, ibu tentu dapat mencegah risiko stunting pada bayinya saat ia lahir nanti. Selain vitamin B9, pastikan ibu menerima jumlah nutrisi seimbang zat besi, kalsium, dan protein.