Dampak Ibu Hamil Menangis - Globumil

dr. Deka, Sp.OG, M.Kes || 2024-02-16

Dampak yang sering terjadi pada janin jika ibu hamil mengalami stress yang berlarut-larut dan bahkan sampai menangis ternyata lebih banyak hal yang negative pada janin yang ada didalam perut ibu. Bahkan ada beberapa kondisi yang bisa terjadi pada janin apabila bunda sering menangis selama masa kehamilan, salah satunya bisa memengaruhi perkembangan janin hingga meningkatkan resiko lahirnya bayi prematur pada ibu hamil.

Sebenarnya, tidak semua ibu itu sensitive saat hamil. Dan ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi stresnya bumil diantaranya, faktor kondisi yang membuat ibu hamil harus memikirkan berkepanjangan hingga berlarut-larut, faktor hormone ibu hamil dan masih banyak lagi, maka dari itu untuk bapa-bapa semua harus mengetahui apa yang terjadi pada ibu hamil sehingga sampai membuat bumil setres dan menangis, buatlah bumil senyaman mungkin dengan di berbagai kondisinya.

Hal-hal yang dapat terjadi pada Janin jika bumil Menangis

Salah satu dari penelitian Assiciaton for psychological science menemukan bahwasannya janin yang berumur sekitar enam bulan bisa merasakan emosi yang sedang dirasakan oleh bumil, ketika ibu setres dan menangis bayi juga merasakan kecemasan yang luar biasa. Ia bisa mengusap wajahnya seperti layaknya orang dewasa yang sedang mengalami stress. Hali tersebut terjadi karena pada saat ibu merasa terkekan, tubuh akan menghasilkan hormon stress yang akan disalurkan ke janin melalui plasenta.

Semakin ibu merasa khawatir dan cemas, semakin banyak pula hormone stress yang dapat dihasilkan oleh ibu hamil yang disalurkan ke janin, jika janin trus mendapatkan hormone stres yang lama kelamaan ia akan mengalami stress kronis. Janin yang sedang di dalam kandungan yang sedang berkembang dan salah satu perkembangannya yaitu perkembangan syarafnya. Bila proses perkembangan syarafnya terganggu, maka yang terjadi pada janin adalah janin tidak bisa tumbuh dengan optimal dan bahkan menyebabkan resiko tinggi berbagai masalah kesehatan terhadap janin yang didalam perut ibu.

1. Memengaruhi Perkembangan Psikis Janin

Ibu hamil yang sering menangis ketika mengandung karena stress akan berdampak negative pada janin yang akan berdampak pada kondisi anak nantinya ketika si anak sudah beranjak dewasa. Hal ini disebabkan oleh perasaan sedih ibu juga membuat sikecil menjadi tidak nyaman. Bila sejak di dalam kandungan bayi sudah merasakan stress dari ibu, maka kemungkinan besar si kecil akan tumbuh menjadi anak yang cengeng atau penakut.

2. Menghambat Perkembangan Janin

Tidak hanya perkembangan psikis janin saja yang akan terganggu, karena stress akan berdampak juga pada kondisi perkembangan fisik janin juga ikut berpengaruh, ibu merasa sedih karena depresi akan menyebabkan berat badan bayi menjadi rendah saat dilahirkan. Hal ini terjadi karena, menangis membuat aliran darah yang disalurkan ke bayi menjadi tidak lancar, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan janin.

3. Berkurangnya Suplay Oksigen pada Janin

Ketika ibu mengalami stress, ikatan pembuluh darah pada ibu hamil akan semakin menguat karenaproduksi hormone Norepinephrine, sehingga menghambat perkembangan janin ketika dalam kandungan.

4. Meningkatkan Risiko Lahir Prematur

Berada dalam kondisi stress, hingga menangis terus menerus bahkan sampai berlarut-larut saat hamil, hal ini meningkatkan resiko tinggi bayi lahir premature, yang disebabkan oleh stress, plasenta akan lebih banyak menghasilkan hormone Pelepas kortikotropin (CRH), yang merupakan hormone pengatur jangka waktu usia kehamilan. Bila hormone ii terus menerus diproduksi dan dalam jumlah yang banyak, maka ibu hamil beresiko melahirkan jauh lebih cepat dari waktu yang seharusnya sudah ditentukan.

Mengingat banyaknya dampak bahkan kondisi yang dapat terjadi pada janin dan pertumbuhannya bila ibu hamil cemas dan stress, jadi, disarankan terhadap ibu hamil untuk meluapkan emosi apa yang dirasakannya dengan cara yang lebih positif selain menangis, misalnya dengan berolahraga, senam gymball, senam kegel, melakukan hobi, atau bercerita pada orang yang terdekat.