Nanas dan Soda Bisa Jadi Ancaman untuk Ibu Hamil - Globumil

Globumil || 2025-06-14

Nanas dan Soda Bisa Jadi Ancaman untuk Ibu Hamil, Benarkah? Begini PEnjelasannya

Pernah nggak dengar orang bilang kalau ibu hamil sebaiknya nggak makan nanas? Sebenarnya itu mitos atau fakta sih? Beberapa kepercayaan populer menyebutkan bahwa konsumsi nanas dan soda selama kehamilan dapat membahayakan. Tapi penting untuk memahami fakta ilmiah mengenai konsumsui nanas ini agar ibu hamil tidak cemas berlebihan atau salah dalam mengambil keputusan.

Nanas dan Kehamilan: Mitos vs. Fakta

Mitos yang beredar luas adalah bahwa nanas dapat menyebabkan keguguran karena mengandung enzim bromelain. Bromelain memang memiliki kemampuan untuk memecah protein dan diyakini dapat melunakkan leher rahim atau memicu kontraksi. Namun, jumlah bromelain dalam satu porsi nanas segar sangat kecil dan tidak cukup signifikan untuk menimbulkan efek tersebut.

Faktanya, bunda perlu mengonsumsi nanas dalam jumlah yang sangat besar jauh melebihi porsi normal agar bromelain memiliki efek yang berarti. Bahkan, jika bunda makan satu buah nanas utuh, jumlah bromelain yang masuk ke tubuh tetap tidak cukup untuk memicu persalinan atau keguguran. Tubuh juga akan mencerna sebagian besar bromelain sebelum mencapai rahim.

Justru sebaliknya, nanas adalah buah yang kaya akan nutrisi penting seperti vitamin C, mangan, dan serat. Vitamin C penting untuk kekebalan tubuh ibu dan perkembangan kolagen pada janin. Serat membantu mencegah sembelit, masalah umum selama kehamilan. Jadi, konsumsi nanas dalam porsi wajar sebenarnya bisa menjadi bagian dari diet sehat ibu hamil.

Soda dan Kehamilan

Berbeda dengan nanas, konsumsi soda selama kehamilan memang memiliki beberapa kekhawatiran yang lebih beralasan, meskipun bukan karena dapat menyebabkan keguguran secara langsung. Bahaya utama soda terletak pada kandungan gula tinggi dan kafein (pada beberapa jenis soda).

  1. Kandungan Gula Tinggi

Soda adalah sumber kalori kosong yang tinggi gula. Konsumsi gula berlebihan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan yang tidak sehat, diabetes gestasional, dan preeklampsia. Gula juga dapat memicu lonjakan dan penurunan kadar gula darah yang cepat, menyebabkan energi cepat habis dan kelelahan. Selain itu, konsumsi gula berlebihan juga dikaitkan dengan risiko obesitas pada anak di kemudian hari.

  1. Kandungan Kafein

Beberapa jenis soda, terutama minuman cola, mengandung kafein. Konsumsi kafein berlebihan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko berat badan lahir rendah (BBLR) dan bahkan keguguran atau kelahiran prematur, meskipun risiko ini umumnya terkait dengan asupan kafein yang sangat tinggi. Organisasi kesehatan menyarankan batasan kafein harian bagi ibu hamil, biasanya tidak lebih dari 200 mg.

  1. Pemanis Buatan

Soda diet atau zero sugar menggunakan pemanis buatan. Meskipun sebagian besar dianggap aman dalam jumlah sedang, penelitian tentang efek jangka panjang pemanis buatan pada kehamilan masih terus berkembang. Beberapa studi awal menunjukkan potensi hubungan dengan risiko tertentu, sehingga moderasi tetap disarankan.

  1. Asam dan Gas

Soda bersifat asam dan berkarbonasi, yang dapat memperburuk gejala heartburn atau maag yang umum dialami ibu hamil. Gas di dalamnya juga bisa menyebabkan perut kembung.

Secara ilmiah, nanas tidak berbahaya untuk ibu hamil dalam porsi normal dan justru menawarkan manfaat nutrisi. Kekhawatiran tentang nanas yang memicu keguguran adalah mitos yang tidak didukung bukti kuat.

Sebaliknya, konsumsi soda sebaiknya dibatasi atau dihindari selama kehamilan karena kandungan gula tinggi, potensi kafein, dan efek negatif lainnya terhadap kesehatan ibu dan janin. Pilihlah minuman yang lebih sehat seperti air putih, susu, jus buah segar tanpa tambahan gula, atau infused water untuk menjaga hidrasi dan memenuhi kebutuhan nutrisi.

Selalu konsultasikan kekhawatiran atau pertanyaan Anda mengenai diet dan gaya hidup selama kehamilan dengan dokter atau bidan Anda.