Makanan Dan Minuman Yang Harus Dihindari Agar Kehamilan Tetap Sehat - Globumil

dr. Mulyadi, Sp.OG, M.Kes || 2025-02-18

Selama masa kehamilan, ibu hamil perlu memperhatikan dengan seksama setiap jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi. Beberapa jenis pangan tertentu berisiko menimbulkan masalah serius bagi kehamilan, bahkan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya keguguran. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui mana saja makanan dan minuman yang perlu dihindari selama kehamilan.

Untuk mendukung perkembangan janin serta memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi tubuh ibu, ibu hamil harus mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Namun, ada beberapa makanan dan minuman yang harus dihindari karena dapat berisiko pada kesehatan ibu dan janin.

Minuman dan Makanan yang Bisa Meningkatkan Risiko Keguguran
Berikut adalah daftar minuman dan makanan yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil untuk mencegah risiko keguguran:

1. Telur Mentah atau Setengah Matang
Telur mentah atau setengah matang bisa mengandung bakteri berbahaya, seperti Salmonella, yang bisa meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil. Begitu juga dengan makanan yang mengandung telur mentah, seperti mayones atau saus salad. Menghindari konsumsi telur mentah atau setengah matang akan mengurangi potensi paparan bakteri yang berbahaya bagi kehamilan.

2. Daging Mentah atau Setengah Matang
Daging mentah atau setengah matang mengandung risiko parasit dan bakteri, seperti Toxoplasma gondii, Salmonella, Listeria, dan E. coli. Infeksi akibat konsumsi daging yang tidak matang dengan baik dapat menyebabkan keguguran atau gangguan serius pada kesehatan janin. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk menghindari daging mentah dan setengah matang guna melindungi diri dan janin dari potensi infeksi.

3. Seafood Mentah
Makanan laut mentah, seperti sushi dan sashimi, juga harus dihindari oleh ibu hamil. Seafood mentah, terutama kerang, bisa mengandung virus, bakteri, atau parasit, seperti Salmonella dan Listeria, yang dapat menyebabkan infeksi yang berisiko bagi kesehatan janin. Mengonsumsi seafood mentah bisa berisiko menyebabkan keguguran, persalinan prematur, atau bahkan bayi lahir dalam kondisi meninggal.

4. Daging Olahan (Deli Meat)
Deli meat atau daging olahan yang tidak dimasak dengan baik juga berisiko mengandung bakteri Listeria. Bakteri ini dapat menginfeksi ibu hamil dan membahayakan perkembangan janin, meningkatkan risiko keguguran atau gangguan pertumbuhan pada bayi. Jika ibu hamil ingin mengonsumsi deli meat, pastikan daging tersebut dimasak dengan matang. Selain deli meat, daging olahan, salmon asap, serta produk susu yang tidak dipasteurisasi juga dapat mengandung Listeria.

5. Nanas
Nanas mengandung enzim bromelain yang jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan bisa berpotensi menyebabkan kontraksi atau melunakkan leher rahim. Meskipun demikian, bukti ilmiah mengenai risiko keguguran akibat konsumsi nanas masih terbatas. Ibu hamil diperbolehkan mengonsumsi nanas, tetapi sebaiknya tidak berlebihan. Mengonsumsi nanas dalam jumlah moderat seharusnya tidak menimbulkan masalah bagi kehamilan.

6. Pepaya Mentah
Pepaya yang belum matang mengandung getah atau lateks yang dapat memicu kontraksi pada ibu hamil. Konsumsi pepaya mentah selama kehamilan sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan risiko komplikasi. Namun, klaim bahwa pepaya mentah bisa menyebabkan keguguran masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Sebaiknya, konsumsi pepaya yang sudah matang dan hindari konsumsi pepaya muda atau mentah.

7. Alkohol
Mengonsumsi alkohol selama kehamilan sangat berbahaya. Alkohol dapat meningkatkan risiko keguguran dan berisiko besar bagi perkembangan otak bayi, serta dapat menyebabkan cacat bawaan lahir pada bayi. Bahkan, alkohol dapat menyebabkan bayi lahir dengan kondisi fisik atau mental yang terganggu. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya menghindari semua jenis minuman beralkohol sepanjang masa kehamilan.

8. Kafein
Minuman berkafein seperti kopi, teh, dan coklat sebaiknya dibatasi selama kehamilan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein berlebihan bisa berisiko menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Jika ibu hamil ingin tetap mengonsumsi minuman berkafein, disarankan untuk membatasi asupannya tidak lebih dari satu cangkir per hari guna meminimalkan potensi risikonya.

Kesimpulan
Kehamilan merupakan waktu yang penuh perhatian terhadap kesehatan tubuh dan janin. Konsumsi makanan dan minuman yang tepat sangat penting untuk mendukung kesehatan ibu hamil serta perkembangan janin. Beberapa makanan dan minuman, seperti telur mentah, daging setengah matang, seafood mentah, deli meat, nanas, pepaya mentah, alkohol, dan kafein, sebaiknya dihindari untuk mengurangi risiko keguguran dan komplikasi kehamilan.

Selain menghindari jenis makanan dan minuman tersebut, ibu hamil disarankan untuk menjaga pola makan yang bergizi seimbang dan selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai apa yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi selama masa kehamilan. Dengan begitu, ibu hamil dapat menjaga kesehatan dirinya dan janin dengan lebih optimal.