dr. Deka, Sp.OG || 2025-01-02
Melakukan persiapan kehamilan yang baik tidak hanya berfokus pada meningkatkan peluang kehamilan tetapi juga penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan serta kelahiran yang sehat.
1. Melakukan Vaksinasi yang Tepat Sebelum Kehamilan
Vaksinasi sebelum kehamilan adalah langkah yang tak boleh diabaikan, karena beberapa jenis infeksi dapat membahayakan janin dan ibu hamil. Infeksi ini bisa disebabkan oleh berbagai kuman, virus, atau parasit yang berpotensi mengganggu kehamilan atau perkembangan janin. Oleh karena itu, mendapatkan vaksinasi yang tepat sebelum hamil sangat dianjurkan.
Beberapa vaksin yang umumnya disarankan untuk calon ibu hamil termasuk vaksin MMR (Campak, Gondong, dan Rubella), vaksin tetanus, vaksin hepatitis A dan B, vaksin HPV (Human Papillomavirus), vaksin flu, serta vaksin COVID-19. Vaksinasi ini tidak hanya melindungi calon ibu, tetapi juga membantu menjaga kesehatan janin agar tidak terpapar penyakit yang dapat membahayakan.
2. Konsultasi dengan Dokter Gigi Secara Berkala
Selain memeriksakan kesehatan kandungan, pemeriksaan kesehatan gigi juga sangat penting dalam persiapan kehamilan. Perubahan hormon selama kehamilan dapat meningkatkan kerentanannya terhadap masalah kesehatan gigi dan gusi, yang bisa berpengaruh pada kondisi kehamilan dan kesehatan janin. Infeksi gigi atau masalah gusi dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur atau gangguan lainnya pada janin.
Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan gigi secara rutin dan menanggulangi masalah gigi dan gusi sebelum memulai program kehamilan. Dokter gigi dapat membantu mencegah infeksi yang mungkin terjadi dan memberi saran terkait perawatan gigi selama masa persiapan hamil.
3. Berolahraga Rutin untuk Meningkatkan Kesehatan Tubuh
Melakukan olahraga secara rutin juga menjadi bagian penting dari persiapan kehamilan yang sering terabaikan. Olahraga tidak hanya membantu menjaga berat badan tetap ideal tetapi juga dapat meningkatkan kesuburan dan stamina tubuh. Dengan menjaga kondisi fisik yang optimal, peluang untuk hamil dapat meningkat. Selain itu, tubuh yang sehat dan bugar akan lebih siap menghadapi perubahan fisik dan psikologis selama kehamilan.
Jika Anda tidak tahu jenis olahraga apa yang tepat, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli kebugaran untuk mendapatkan program latihan yang cocok. Biasanya, olahraga ringan hingga sedang seperti yoga, berjalan kaki, atau bersepeda selama 30 menit sehari sudah cukup untuk menjaga kebugaran tubuh. Dengan berolahraga, tubuh menjadi lebih kuat dan siap untuk masa kehamilan yang sehat.
4. Mempersiapkan Kesehatan Mental dengan Baik
Selain kesehatan fisik, persiapan mental yang baik sangat diperlukan dalam menjalani masa persiapan kehamilan. Kondisi mental yang sehat dapat membantu menjaga keseimbangan hormon tubuh, yang sangat berpengaruh pada kesuburan dan libido. Stres, kecemasan, atau frustasi yang tidak terkontrol dapat menurunkan peluang kehamilan. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti memastikan tidur yang cukup, melakukan aktivitas relaksasi, atau mencoba kegiatan yang dapat menenangkan pikiran seperti yoga dan meditasi.
Mengelola emosi dengan baik juga membantu menjaga suasana hati tetap positif, yang akan meningkatkan peluang untuk hamil. Jika Anda atau pasangan merasa kesulitan dalam mengatasi masalah psikologis, berkonsultasilah dengan seorang psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
5. Menghitung Masa Subur untuk Meningkatkan Peluang Kehamilan
Masa subur adalah waktu yang sangat penting bagi wanita yang ingin hamil. Selama masa ini, peluang terjadinya kehamilan berada pada puncaknya, sehingga sangat penting bagi wanita untuk menghitung dengan cermat masa suburnya. Masa subur biasanya terjadi 5 hari sebelum ovulasi, pada saat ovulasi, dan 1 hari setelah ovulasi, sehingga totalnya adalah sekitar 7 hari dalam satu siklus menstruasi.
Untuk meningkatkan peluang kehamilan, penting bagi wanita untuk berhubungan intim selama masa subur ini tanpa menggunakan kondom, agar sperma dapat membuahi sel telur. Namun, masa subur setiap wanita bisa berbeda-beda, tergantung pada panjang siklus menstruasi dan konsistensi haid. Selain itu, beberapa faktor seperti stres atau gangguan hormon juga dapat memengaruhi perubahan masa subur tersebut.
Menghitung dan memahami masa subur dapat membantu pasangan merencanakan waktu terbaik untuk berhubungan intim, sehingga meningkatkan peluang untuk hamil.
Melakukan berbagai persiapan ini bisa sangat membantu pasangan dalam menjalani program hamil yang sehat dan mengurangi kemungkinan kegagalan. Jika Anda dan pasangan merasa perlu bimbingan lebih lanjut, berkonsultasilah dengan dokter melalui konsultasi online, yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja tanpa harus keluar rumah. Dengan persiapan yang matang, perjalanan menuju kehamilan yang sehat dan kelahiran yang sukses dapat lebih mudah tercapai.