dr. Deka, Sp.OG, M.Kes || 2024-06-14
Pemotongan tali pusar yang di tunda atau delayed cord clamping merupakan sebuah praktik yang saat ini semakin mendapatkan banyak perhatian dari para komunitas medis dan juga pada kalangan orang tua baru. Praktek ini melibatkan penundaan memotong tali pusar bayi selama beberapa menit setelah bayi lahir, biasanya hal ini di tunda pada kisaran 1-3 menit atau hingga tali pusar berhenti berdenyut. Sebelumnya, tali pusar akan di potong setelah 10-30 detik saat bayi lahir ke dunia. Meskipun hal ini terdengar sangatlah sederhana, keputusan untuk menunda pemotongan tali pusar dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan bayi.
Tradisi dari penundaan memotong tali pusar sudah seringkali dipraktekkan selama bertahun-tahun. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa penundaan pemotongan tali pusar dapat memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan sikecil. penundaan ini memungkinkan lebih banyak darah dari plasenta yang mengalir ke bayi, yang diyakini mampu memberikan berbagai macam keuntungan dalam hal kesehatan yang signifikan.
Banyak penelitian telah mendukung manfaat pemotongan yang di tunda ini. Seperti sebuah studi yang diterbitkan oleh The Lancet yang mengatakan bahwa bayi yang mengalami penundaan pemotongan tali pusar memiliki kadar hemoglobin dan ferritin yang lebih tinggi, hal tersebut dapat menunjukkan bahwa status dari kadar zat besi yang dimiliki sikecil memiliki ukuran lebih baik. Studi ini juga mengatakan jika risiko icterus yang meningkat dapat dikelola dengan baik dengan pemantauan dan perawatan yang tepat.
Penelitian lainnya yang diterbitkan dalam The Journal of Pediatrics mengungkapkan bahwa pemotongan tali pusar yang ditunda dapat mengurangi insiden pendarahan intraventikular dan enterocolitis nekrotikan pada bayi prematur. Hal tersebut merupakan dua kondisi serius yang sering kali terjadi pada bayi dengan berat badan lahir rendah.
Mari kita bahas mengenai manfaat lebih lanjut dari menuda pemotongan tali pusar pada bayi:
1. Peningkatan Volume Darah
Ketika pemotongan tali pusar ditunda, darah dari plasenta akan terus menerus mengalir ke bayi selama beberapa menit setelah kelahiran. Penambahan volume darah ini mencapai sekitar 30% dari total volume darah bayi yang sangat penting terutama pada bayi prematur. Meningkatnya volume darah ini bukan hanya meningkatkan jumlah darah, melainkan dapat pula membantu meningkatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang penting yang di perlukan untuk adaptasi awal pada bayi di luar rahim. Kalau kondisi tersebut terjadi secara otomatis, kadar zat besi pada bayi juga mengalami peningkatan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang pemotongan tali pusarnya di tunda akan memiliki kadar zat besi yang lebih tinggi hingga usia 6 bulan.
2. Stabilitas Transisi dari Kehidupan dalam Rahinm ke Dunia Luar
Aliran darah yang bertambah dari plasenta memberikan oksigen dan nutrisi yang diperlukan saat bayi mulai bernafas dengan paru-parunya sendiri. Proses ini dapat membantu menstabilkan pernapasan dan tekanan darah bayi selama beberapa menit pertama setelah ia lahir. Transisi yang halus akan mengurangi risiko terjadinya gangguan pernapasan dan masalah kardiovaskular pada bayi yang baru lahir.
3. Pengurangan Resiko Terkena Penyakit
Penelitian mengatakan jika bayi yang mengalami penundaan pemotongan tali pusar memiliki risiko lebih rendah terhadap beberapa penyakit dan komplikasi neonatal seperti infeksi karean. Kondisi ini terjadi karena volume darah yang lebih tinggi dapat mendukung sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.
Meskipun penundaan pemotongan tali pusar memiliki berbagai macam manfaat, ada pula resiko yang dapat terjadi jika pada bayi atas penundaan pemotongan tali pusar, antara lain:
• Resiko Jundice atau Ikterus kondisi dimana adanya peningkatan kadar bilirubin dalam darah yang menyebabkan kulit dan mata bayi menjadi kuning.
• Potensi Polistemia kondisi dimana adanya peningkatan jumlah sel darah merah akan membuat darah menjadi lebih kental dan dapat mengganggu aliran darah. Walaupun begitu, hal ini jarang sekali terjadi.
Keputusan kapan harus memotong tali pusar sebaiknya didiskusikan dengan tenaga medis yang berkompeten dan berdasarkan kondisi spesifik bunda dan bayi. Dalam kebanyakan kasus, manfaat penundaan pemotongan tali pusar lebih besar terjadi daripada resikonya. Akan tetapi setiap situasi persalinan pasti berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, maka dari itu perlu dilakukan pendekatan yang telah disesuaikan dengan kondisi bunda dan bayi.