Spina Bifida - Globumil

dr. Mulyadi, Sp.OG, M.Kes || 2024-06-01

Selain anensefali, spina bifida juga salah satu jenis cacat lahir yang terjadi karena adanya celah pada ruas tulang belakang. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya gangguan pada pembentukan tabung saraf ketika masih didalam kandungan.

Proses terbentuknya tabung saraf dimulai dari sistem saraf ini berkembang dari piringan sel pada sepanjang tulang punggung ketika masih embrio. Setelah satu bulan kehamilan, ujung-ujung piringan ini akan membentuk lengkungan atau melengkuh dan membentuk tabung saraf. Seiring bertambahnya waktu, tabung saraf ini juga akan berkembang menjadi otak dan juga sistem saraf pada tulang belakang. Apabila ada gangguan pada proses ini maka cacat tabung saraf akan bisa terjadi.

Spina bifida adalah salah satu jenis cacat tabung saraf yang mungkin sangat umum terjadi dengan ditandai gejala beberapa ruas pada tulang belakang tidak tertutup dengan sempurna sehingga menciptkan celah.

Beberapa jenis spina bifida

Tahukah bunda jika spina bifida terbagi menjadi beberapa kelompok dibagi dengan beberapa ukuran yang terbentuk yaitu

1. Spina bifida okulta

Jenis spina bifida ini adalah jenis yang paling ringan karena celah yang terjadi pada ruas tulang belakangnya juga berukuran kecil. Spina bifida ini tidak mempengaruhi kerja saraf bahkan kemunculannya sangat jarang di sadari oleh penderitanya.

2. Jenis spinda bifida meningokel

Jenis meningokel ini adalah ketika mengalami spina bifida dengan jenis celah ruasnya pada tulang belakangnya lebih besar. Pada kondisi ini, selaput pelindung saraf tulang belakang yang mencuat dari celah dapat membentu kantung pada punggung janin. Kantung yang keluar pada celang tulang belakang biasanya akan berisi cairan sumsung tulang belakang tanpa serabut saraf. Sama seperti okulta, penderita meningokel mungkin tidak akan merasakan berbagai keluhan tertentu.

3. Spina bifida Mielomeningokel

Spina bifida jenis ini adalah jenis yang paling berat karena kantung yang keluar dari celah tulang belakang berisi cairan dan juga Sebagian saraf tulang belakang pun mencuat keluar. Keluhan yang muncul ketika mengalami kondisi ini sebenarnya akan tergantung pada lokasi kemunculannya dan juga tingkat kerusakan saraf tulang belakangnya. Penderita spina bifida ini akan mengalami kelumpuhan total pada kedua kakinya atau bisa juga mengalami kesulitan saat menahan buang air kecil atau buang air besar.

Penyebab terjadinya spina bifida

Spina bifida terjadi karena adanya tabung saraf yang tidak berkembang atau tidak menutup dengan sempurna dari masa kehamilan. Namun sama seperti anensefali, terjadinya spina bifida masih belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Ada beberapa factor yang mampu meningkatkan terjadinya kelahiran bayi dengan kondisi spina bifida yaitu antara lain

a. Bunda atau ayah memiliki keluarga yang pernah melahirkan atau mengalami spina bifida
b. Mengonsumsi obat-obatan antikejang sebelum atau saat kehamilan.
c. Selama kehamilan bunda kurang mengonsumsi makanan atau suplemen asam folat
d. Bunda hamil dengan kondisi obesitas ataupun diabetes
e. Bunda atau janin mengalami kondisi tertentu seperti down syndrome atau Edward syndrome

Gejala terjadinya spina bifida

Sebenarnya untuk gejala yang terjadi Ketika mengalami spina bifida berbeda-beda ya bun tergantung dengan jenis spina bifidanya. Jika janin bunda mengalami spina bifida okulta maka ia akan mengalami beberapa gejala seperti adanya beberapa rambut dipunggung atau adanya lekukan kecil pada punggung bawah.

Akan tetapi jika janin bunda mengalami spina bifida meningokel atau mielomeningokel akan mengalami gejala adanya kantung yang mencuat pada punggung bayi. Bayi yang mengalami spina bifida meningokel akan memiliki kantung dengan lapisan kulit yang lebih tipis. Sedangkan jika bayi mengalami spina bifida mieomeningokel, kantung tidak memiliki lapisan kulit sehingga cairan dan juga serabut saraf akan terlihat jelas.

Selain itu bayi dengan kondisi mielomeningokel juga akan mengalami beberapa kondisi seperti :

a. Tidak mampu menggerakan tungkainya
b. Memiliki bentuk kaki, pinggul ataupun tulang belakang yang tidak normal
c. Mengalami gangguan pada saraf kantung kemih
d. Mengalami kejang

Pencegahan Spina bifida

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya jika spina bifida dapat terjadi karena bunda mengalami kekurangan konsumsi asam folat selama kehamilan maka sebab itu pencegahan yang bisa bunda lakukan diawal adalah mencukupi kebutuhan asam folat, dari mulai perencanaan kehamilan hingga terjadinya kehamilan. Dan dosis yang disarankan adalah sebanyak 600 microgram dalam setiap hari.

Bunda sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan sumber asam folat seperti daging ayam, ikan, telurm brokoli, sayuran hijau, buah-buahan dan juga kacang-kacang. Selain mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat bunda juga sangat perlu untuk mengonsumsi suplemen atau vitamin dengan kandungan asam folat sesuai dengan saran dokter.

Tidak hanya itu ada beberapa cara yang bisa bunda lakukan untuk mencegah terjadinya spina bifida selama kehamilan yaitu

a. melakukan pemeriksaan rutin ke dokter selama perencanaan hingga terjadinya kehamilan
b. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh khususnya jika bunda menderita diabetes
c. Menjalani program diet untuk bunda yang mengalami obesitas

Nah itulah bunda beberapa penyebab dan bagaimana cara mencegah terjadinya spina bifida pada ibu hamil. Semoga bermanfaat untuk bunda menjaga kehamilan.