dr. Mulyadi, Sp.OG || 2024-05-27
Kebanyakan orang sering kali mengira bahwa kesehatan kulit dan kesehatan usus kemupakan aspek kesehatan yang seringkali dianggap terpisah, namun, semakin berjalannya waktu, banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa keduanya memiliki hubungan yang erat. Kesehatan usus bisa mempengaruhi kondisi kulit, dan begitupub sebaliknya, kondisi kulit biasanya menjadi indikator kesehatan pada kulit.
Usus, yang biasanya di kenal sebagai “otak kedua” pada tubuh manusia ini ternyata memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan termasuk juga kesehatan kulit. Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh yang tidak hanya berfungsi sebagai pelindung fisik, akan tetapi menjadi cerminan dari kondisi internal pada tubuh.
Peningkatan kasus masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan psoriasis mendorong para peneliti untuk meneliti lebih dalam apakah hubungannya antara kesehatan usus dan juga kulit. Penelitian tersebut menghasilkan beberapa informasi seperti pun menunjukkan bahwa kondisi usus yang buruk juga dapat memicu berbagai masalah kulit. Ketidakseimbangan dalam mikrobioma usus, permeabilitas usus yang meningkat, dan respon inflamasi yang berlebihan merupakan beberapa faktor utama yang menghubungkan kesehatan usus dengan kesehatan kulit.
Selain dari pada hal tersebut, dalam kehidupan modern sekarang ini, pola makan yang buruk dari banyak kalangan, stres yang berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik menjadi penyebab utama gangguan kesehatan usus. Faktor-faktor ini tidak hanya merusak keseimbangan mikrobioma usus tetapi juga dapat memperburuk kondisi kulit. Di sisi lain, perawatan kulit sering kali berfokus pada solusi topikal, sementara masalah mendasarnya mungkin berasal dari dalam tubuh.
Secara Mekanisme, kesehatan usus dan kulit yang berhubungan dapat di jabarkan sebagai berikut:
1. Metabolisme dan Nutrisi
Usus yang sehat akan memaksimalkan penyerapan nutrisi yang penting bagi tubuh seperti vitamin, mineral, dan antioksidan yang diperlukan untuk kesehatan kulit. Kekurangan nutrisi akibat masalah pencernaan dapat menyebabkan kulit kering, kusam, dan rentan terhadap infeksi dan penuaan dini. Misalnya, jka kekurangan vitamin A, C, dan E, yang semuanya penting untuk kesehatan kulit, sering dikaitkan dengan masalah pencernaan.
2. Produksi Hormon
Usus berperan dalam regulasi berbagai hormon, termasuk pada hormon yang mempengaruhi kulit. Misalnya, hormon stress seperti kortisol yang meningkat akibat disbiosis usus dapat meningkatkan produksi sebum (minyak) pada kulit, yang berkontribusi pada pembentukan jerawat. Selain daripada itu, ketidakseimbangan hormon estrogen dan androgen akibat kesehatan usus yang buruk juga dapat mempengaruhi kulit.
3. Kebocoran Usus atau Leaky Gut
Leaky gut adalah kondisi di mana dinding usus menjadi lebih mudah di tembus oleh partikel (permeable) dari biasanya, memungkinkan partikel-partikel besar seperti toksin, bakteri, dan partikel makanan yang tidak tercerna masuk ke aliran darah. Kondisi ini dapat memicu respons imun yang kuat dan peradangan sistemik, yang kemudian bisa berdampak negatif pada kulit. Gejala kulit yang umum terkait dengan leaky gut termasuk ruam, rosacea, dan jerawat.
4. Mikrobioma Usus dan Peradangan
Triliunan mikroorganisme yang ada di usus kita dikenal sebagai mikrobioma usus, mikrobioma ini berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan, system kekebalan tubuh, dan keseimbangan peradangan. Ketika ketidakseimbangan dalam mikrobioma, yang dikenal sebagai disbiosis, dapat menyebabkan peningkatan peradangan sistemik. Peradangan ini dapat memanifestasikan dirinya pada kulit, menyebabkan kondisi seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan kondisi kulit inflamasi sering memiliki mikrobioma usus yang terganggu.
5. Detoksifikasi
Usus berperan penting pada proses detolsifikasi tubuh. ketika usus tidak berfungsi dengan baik, toksin dalam tubuh akan menumpuk di dalam tubuh dan akhirnya dieksresikan melalui kulit seperti jerawat dan ruam.
Gangguan pada kesehatan usu sering kali mempengaruhi kondisi kuli. Berikut ini merupakan langkah perawatan kulit atau skincare yang dapat membantu saat kesehatan kulit terganggu akibat masalah pada usus:
• Mengonsumsi suplemen atau makanan yang kaya akan probiotik seperti yoghurt, kefir, kimchi, yang dapat membantu menyeimbangkan mikroba usus. Bisa juga dengan menggunakan produk skincare yang mengandung kandungan probiotik.
• Gunakan skincare dengan bahan anti-inflamasi. Produk yang mengandung bahan seperti, niacinamide, aloe vera, chamomile, dan green tea bisa membantu peradangan pada kulit. Alternatif lain dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi makanan yang memicu peradangan seperti makanan olahan, gula berlebih, dan makanan cepat saji. Lebih baik jika kita memperbanyak makanan anti-inflamasi seperti buah-buahan, sayuran, dan ikan berlemak.
• Sangat diperlukan hidrasi kulit yang cukup. Gunakan pelembap yang sesuai dengan jenis kulit anda untuk menjaga kelembapan kulit. Kandungan seperti hyaluronic acid dan glycerin sangat membantu dalam menjaga hidrasi kulit. Pastikan juga untuk minum cukup air setiap harinya untuk menjaga hidrasi tubuh dan kulit dalam.
• Menjaga kebersihan kulit dengan menggunakan pembersih wajah yang lembut dan bebas dari bahan iritan seperti alcohol dan pewangi sintesis.
• Eksfoliasi kulit secara teratur, namun jangan berlebihan, gunakan eksfolian yang lembut seperti asam laktat atau enzim buah untuk mengangkat sel kulit mati tanpa menyebabkan iritasi.
• Perawatan tambahan dengan produk dengan kandungan antioksidan seperti vit C, E atau feluric acid, dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Gunakan juga masker wajah yang dapat menenangkan dan menghidrasi kulit, seperti masker dengan bahan madu, oatmeal, atau yoghurt.
Selain hal-hal di atas, pola hidup juga tentu perlu di jaga dengan mengonsumsi makanan yang lebih sehat, pola tidur yang teratur dan rajin berolahraga agar sirkulasi darah dapat meningkat dan kesehatan kulit secara keseluruhan.